HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RUANG SAKIT EMC CIKARANG

Ginjal pada penderita gagal ginjal kronik sudah mengalami kerusakan sehingga diperlukan terapi seperti cuci darah (Hemodialisis) dan transplatansi organ ginjal. Sehingga, pasien gagal ginjal kronis harus mendapatkan penanganan khusus yaitu hemodialisa yang pada umumnya bisa dilakukan 2 kali seminggu selama 4 sampai 5 jam. Proses hemodialisa ini secara tidak langsung dapat menimbulkan depresi terhadap pasien. Pasien hemodialisa memerlukan dukungan keluarga yang kuat sehingga dapat menimbulkan pengaruh positif bagi psikis yaitu menurunkan tingkat depresi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terpai hemodialisa di Rumah sakit EMC Cikarang. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian terdiri dari 60 responden yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mengukur dukungan keluarga dengan tinggkat depresi. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan anatar dukungan keluarga dengan tingkat depresi (P-Value = 0.000). Diharapkan bagi petugas kesehatan perlu memberikan intervensi kepada keluarga yang mempunyai anggota keluarga yang menderita penyakit gagal ginjal kronik memberikan dukungan secara emosional, penghargaan dan dukunagn berupa materi.