PENGARUH TERAPI GENGGAM JARI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN FRAKTUR POST OPERASI ORIF (OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION) DI RUANG ICU ALIA HOSPITAL JAKARTA

Fraktur (patah tulang) merupakan kondisi di mana kontinuitas sebuah jaringan pada tulang rawan terputus akibat adanya rudapaksa. Ada beberapa cara yang bisa dipilih dalam penanganan pemulihan fraktur ini, salah satunya melalui Open Reduction Internal Fixation (ORIF) atau reposisi operatif disertai fiksasi internal, sehingga menimbulkan kecemasan pada pasien disebabkan proses pembedahan dan masa pemulihan setelah operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Terapi Genggam Jari Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Fraktur Post Operasi ORIF (Open Reduction Internal Fixation). Penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan metode quasy eksperiment dengan rancangan Non randomized pretest and posttest without control. Sampel yang digunakan adalah pasien Fraktur Post Operasi ORIF sebanyak 18 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini yaitu Stopwach, Tangan, SOP terapi genggam jari dan Lembar Observasi. Analisa data yang digunakan yaitu Paired T-test. Hasil penelitian menunjukkan ada Pengaruh Terapi Genggam Jari Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Fraktur Post Operasi ORIF (Open Reduction Internal Fixation) di Ruang ICU Alia Hospital Jakarta dengan p value 0,001. Peneliti menyarankan bahwa Terapi Genggam Jari dapat diimplementasikan sebagai upaya untuk menurunkan tingkat kecemasan pada pasien dengan post operasi. Kelebihan dan kemudahan Terapi Genggam Jari yakni mudah dilakukan, tidak memerlukan biaya, dapat dilakukan sendiri, tidak memiliki efek samping dan terapi genggam jari dapat tidak memerlukan waktu yang lama.