PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI BEDAH MAYOR DI RS EMC SENTUL BOGOR

Pembedahan merupakan prosedur medis invasif yang dilakukan melalui pembuatan sayatan atau insisi pada tubuh pasien. Nyeri pasca operasi merupakan masalah umum yang dapat menghambat pemulihan pasien. Mobilisasi dini menjadi salah satu intervensi non-farmakologis yang dapat membantu mengurangi nyeri dan mempercepat pemulihan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap penurunan skala nyeri pada pasien pasca operasi bedah mayor di RS EMC Sentul Bogor tahun 2024. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental dengan pre-test and post-test nonequivalent control group. Populasi penelitian terdiri dari 86 pasien pasca operasi bedah mayor, dengan sampel sebanyak 18 responden yang dipilih menggunakan purposive sampling. Pengukuran nyeri dilakukan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) sebelum dan sesudah intervensi mobilisasi dini. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Paired Sample Test dan Independent Sample Test. Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dalam penurunan skala nyeri setelah mobilisasi dini dengan p-value = 0.000 (<0.05) pada uji Paired Sample Test. Selain itu, uji Independent Sample Test menunjukkan p-value = 0.002 (<0.05), yang mengindikasikan perbedaan signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kesimpulan: Mobilisasi dini terbukti berpengaruh terhadap penurunan skala nyeri pada pasien pasca operasi bedah mayor. Penelitian ini merekomendasikan mobilisasi dini sebagai salah satu intervensi mandiri keperawatan dalam manajemen nyeri pasca operasi.